Di kabupaten simalungun, Sumatera utara memiliki satu tempat destinasi yang sangat indah, destinasi ini adalah kawah putih tinggi raja, Objek wisata yang satu ini dulunya banyak didatangi oleh orang-orang dari luar juga turis-turis, namun sayangnya lokasi objek wisata ini kurang mendukung karena berada di area kawasan Cagar alam. Objek wisata ini berbentuk kawah, air panas dengan pasir putih yang berada di pinggirnya menambah keindahan tempat ini.
Sumber air panas yang mengalir di objek wisata tinggi raja ini berasal dari bukit kapur yang luasnya berkisar setengah hektar, luapan air panas ini berada pada retakan yang menghubungkan 3 bukit dikawasan tersebut.
Masing-masing diarah selatan, timur dan barat. Objek wisata yang satu ini sudah ada sejak masa pemerintahan kolonial belanda. Hingga sekarang, namun yang disayangkan, kawasan ini berstatus cagar alam.
Sejarah:
Sejarah tentang bagaimana terbentuknya kawah putih dolok tinggi raja belum ada yang mengetahui dengan pastinya.
Akan tetapi warga simalungun mempercayai bahwa kawah putih tinggi raja itu memiliki cerita dari raja-raja terdahulu, dan melalui kisah-kisah tentang para leluhur yang terdahulu. Sehingga terbentuklah kawah putih tinggi raja. Menurut cerita warga simalungun, dulu kala di daerah tinggi raja ini tempat tinggalnya para raja-raja yang hidupnya sangat makmur. Dan banyak kejadian-kejadian di masa lalu yang membuat tempat ini menjadi tempat bersejarah, maka dari itu banyak pantangan atau larangan yang diterapkan oleh warga simalungun jika berkunjung ketempat ini, mereka mempercayai tempat ini bisa membuat seseorang celaka atau mungkin hilang jika melakukan hal yang kotor dan berlaku tidak sopan pada saat mengunjungi destinasi wisata yang satu ini.
Akses:
Tinggi raja ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu, tetapi mungkin karna akses menuju ke tempat ini sangat memperihatinkan, dan berada di cagar alam yang sangat terjal dan jalan nya yang rusak parah, bahkan untuk saat ini menuju ke destinasi yang satu ini semakin parah, sehingga membuat objek wisata yang satu ini sudah seperti tidak terawat lagi, karena kurangnya minat pengunjung saat ini.
Dan tidak hanya itu selain jalan menuju tempat ini yang rusak parah, lokasi yang berada di cagar alam juga jauh dari permukiman warga, dan yang paling utama tempat ini tidak ada kendaraan umum yang menuju tempat ini.