Tahu Sumedang Camilan Legendaris dari Tanah Priangan

By | 7 Agustus 2025

Tahu Sumedang adalah makanan khas Indonesia yang berasal dari Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Tahu ini pertama kali dibuat pada awal abad ke-20 oleh seorang keturunan Tionghoa bernama Tjoa Kiat Djie (yang kemudian dikenal sebagai Bapak Tahu Sumedang). Ia memodifikasi resep tahu ala Tionghoa agar sesuai dengan selera masyarakat lokal, dan hasilnya adalah tahu goreng yang gurih, renyah di luar, namun tetap lembut di dalam.

Ciri Khas Tahu Sumedang
– Tekstur: Renyah di luar, empuk dan padat di dalam.
– Ukuran: Biasanya berukuran kecil dan berbentuk kotak.
– Warna: Kuning keemasan saat digoreng.
– Rasa: Gurih, bahkan tanpa tambahan bumbu atau saus.
– Disajikan dengan: Cabai rawit, lontong, atau kadang dengan bumbu kecap dan sambal.

Proses Pembuatan:
Tahu Sumedang dibuat dari kedelai pilihan yang difermentasi dan dicetak dalam bentuk kecil. Adonan tahu kemudian digoreng dalam minyak panas hingga permukaannya garing. Tidak seperti tahu biasa yang cenderung lembek, tahu Sumedang memiliki struktur padat karena proses pemerasan airnya lebih optimal.

Mengapa Tahu Sumedang Unik?
– Bahan lokal berkualitas: Kedelai lokal membuat rasa tahu lebih khas.
– Proses alami: Tanpa bahan pengawet, tahu ini dibuat segar setiap hari.
– Cocok sebagai camilan atau lauk: Tahu Sumedang bisa dimakan langsung atau sebagai pelengkap makanan lain.

Tahu Sumedang dan Budaya Lokal:
Tahu Sumedang telah menjadi ikon kuliner yang melekat dengan identitas Kabupaten Sumedang. Banyak wisatawan yang datang ke kota ini hanya untuk membeli tahu langsung dari pabrik atau kios-kios legendaris seperti Tahu Bungkeng, yang dikenal sebagai pelopor tahu Sumedang asli.
Bahkan, di beberapa tempat, Tahu Sumedang dijadikan oleh-oleh khas yang dibawa pulang oleh pelancong. Kini, tahu Sumedang sudah tersebar ke berbagai daerah di Indonesia, namun versi asli dari Sumedang tetap menjadi favorit karena kualitas dan rasanya yang konsisten.

Kesimpulan:
Tahu Sumedang bukan hanya sekadar makanan ringan  ia adalah warisan kuliner Indonesia yang kaya sejarah, penuh cita rasa, dan membanggakan. Perpaduan budaya Tionghoa dan Sunda menghasilkan camilan legendaris yang telah bertahan lebih dari satu abad.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *