Keunikan Tradisi Festival Listrik di India

By | 29 September 2025

India dikenal sebagai negara yang kaya akan budaya dan tradisi, dengan ratusan festival yang dirayakan setiap tahun. Salah satu yang paling unik dan memukau adalah Festival Listrik atau yang lebih dikenal sebagai Diwali, Festival Cahaya. Meski nama “festival listrik” tidak umum digunakan secara internasional, istilah ini sering dipakai secara informal karena perayaan Diwali identik dengan gemerlap cahaya, lampu listrik, dan kembang api yang menerangi malam di seluruh penjuru India.

Apa Itu Festival Diwali?
Diwali berasal dari kata Sansekerta Deepavali yang berarti “barisan cahaya”. Festival ini dirayakan selama lima hari, biasanya antara bulan Oktober dan November, tergantung kalender lunar. Diwali merupakan simbol kemenangan cahaya atas kegelapan, kebaikan atas kejahatan, dan pengetahuan atas kebodohan.
Secara tradisional, masyarakat Hindu merayakan Diwali untuk memperingati kembalinya Dewa Rama ke Ayodhya setelah mengalahkan Rahwana, sebagaimana tertulis dalam kitab Ramayana. Selain itu, umat Jain merayakan Diwali sebagai hari pencerahan Mahavira, dan umat Sikh memperingati pembebasan Guru Hargobind Ji dari penjara.

Cahaya Listrik: Elemen Modern dari Tradisi Kuno
Dulu, lampu minyak tanah (diya) menjadi simbol utama dalam perayaan Diwali. Namun seiring perkembangan zaman, lampu listrik dan dekorasi LED menjadi bagian penting dari festival ini. Seluruh rumah, toko, jalan raya, hingga gedung pemerintahan dihiasi dengan lampu warna-warni. Kota-kota besar seperti Delhi, Mumbai, dan Jaipur berubah menjadi lautan cahaya yang memukau mata.
Yang menarik, masyarakat berlomba-lomba membuat dekorasi lampu paling kreatif. Tidak hanya menggunakan lampu hias sederhana, tetapi juga memanfaatkan pencahayaan artistik, mapping proyektor, dan hiasan digital interaktif. Banyak desa dan kota kecil bahkan mengadakan kontes antar-kelompok masyarakat untuk menilai rumah atau jalan dengan pencahayaan terbaik.

Pesta Kembang Api dan Listrik:
Selain lampu, kembang api juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari festival ini. Selama malam puncak Diwali, langit India akan dipenuhi cahaya warna-warni dari petasan dan kembang api. Meskipun tradisi ini menuai kritik karena dampaknya terhadap lingkungan dan kesehatan, pesta kembang api tetap menjadi simbol semarak kegembiraan.
Di sisi lain, penggunaan listrik yang tinggi selama festival ini juga memunculkan tantangan tersendiri. Pemerintah India biasanya melakukan pengaturan distribusi listrik secara khusus agar tidak terjadi pemadaman massal. Dalam beberapa tahun terakhir, kampanye untuk menggunakan lampu LED hemat energi juga digencarkan demi menjaga kelestarian lingkungan.

Nilai Sosial dan Budaya:
Lebih dari sekadar festival cahaya, Diwali atau “festival listrik” menjadi momen penting untuk mempererat hubungan keluarga dan sosial. Orang-orang akan membersihkan rumah, saling mengunjungi, memberi hadiah, dan berbagi makanan manis khas India seperti ladoo, barfi, dan gulab jamun.
Selain itu, Diwali juga memiliki dimensi spiritual yang dalam, di mana masyarakat melakukan ritual dan doa untuk memohon keberkahan, kemakmuran, dan kebahagiaan di tahun yang akan datang.

Kesimpulan:
Festival Listrik di India  atau Diwali  merupakan perpaduan antara tradisi kuno dan teknologi modern. Keindahan lampu listrik yang menghiasi seluruh penjuru negeri menjadi simbol harapan dan kebahagiaan. Diwali bukan hanya tentang cahaya secara harfiah, tapi juga tentang menyinari hidup dengan nilai-nilai positif, persatuan, dan cinta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *