Bubur Merah Putih Makanan Tradisional Khas Indonesia

By | 24 Juli 2025

Bubur merah putih adalah makanan tradisional khas Indonesia yang tidak hanya lezat, tetapi juga kaya makna simbolik. Bubur ini biasanya terbuat dari beras putih dan beras ketan merah, dimasak terpisah lalu disajikan berdampingan dalam satu mangkuk atau piring. Bubur ini kerap dihidangkan dalam acara selamatan, kelahiran, atau upacara adat sebagai simbol harapan, keseimbangan, dan keberkahan.

Simbol Warna Merah dan Putih
Warna dalam bubur ini bukan sekadar estetika. Masyarakat Indonesia meyakini bahwa:
– Warna putih melambangkan kesucian, ketulusan, dan niat baik.
– Warna merah melambangkan kekuatan, keberanian, dan kehidupan.

 Fungsi dan Tradisi Budaya
1. Upacara Kelahiran
Bubur merah putih sering dihidangkan saat upacara selapanan bayi (ketika bayi berusia 35 hari), sebagai simbol ucapan syukur kepada Tuhan atas kelahiran anak dan harapan agar anak tumbuh sehat dan bahagia.
2. Ruwatan atau Bersih Desa
Dalam beberapa adat Jawa dan Bali, bubur merah putih juga digunakan dalam ritual penolak bala, dengan harapan agar desa atau rumah terlindung dari marabahaya.
3. Simbol Nasionalisme
Karena warnanya yang sama dengan bendera merah putih, bubur ini juga dianggap sebagai simbol cinta tanah air dan pengingat nilai-nilai leluhur bangsa.

 Bahan dan Cara Pembuatan Singkat
Bahan umum:
– Beras putih untuk bubur putih
– Beras ketan merah atau pewarna alami (seperti gula merah) untuk bubur merah
– Santan, garam, dan daun pandan

Kesimpulan
Bubur merah putih bukan hanya makanan tradisional, tapi juga simbol budaya yang sarat makna. Ia merepresentasikan keseimbangan, kesucian, dan kekuatan dalam kehidupan manusia. Lewat sajian sederhana ini, masyarakat Indonesia mengekspresikan rasa syukur, cinta tanah air, dan kearifan lokal yang turun-temurun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *