Keindahan Bank Indonesia Medan

By | 4 Juli 2025

Gedung Bank Indonesia Medan, awalnya bernama De Javasche Bank, dibangun antara tahun 1906–1907 sebagai pusat cabang bank Belanda di Medan Barat. Dirancang oleh arsitek Belanda bernama Hulswit, Fermost, dan Eduard Cuypers  gedung ini menampilkan gaya arsitektur Eropa bergaya Art Deco dengan kolom besar dan kubah sebagai ciri utama. Posisi strategis di Jalan Balai Kota tepat di depan Lapangan Merdeka membuatnya menjadi ikon titik nol kota Medan. Pada masa awal kemerdekaan, gedung ini dinasionalisasi menjadi kantor Bank Indonesia Sumut tahun 1953. Kubah hitam lama sempat dihilangkan pada 1956, namun kemudian direstorasi kembali pada 2002, menyatu indah dengan fasad putih klasiknya.

Estetika & Pesona Visual
Fasad berpilar tinggi dengan jendela lengkung, dinding berornamen sederhana namun elegan, dan kubah di atasnya menciptakan suasana megah nan anggun. Warna putih bersih berpadu rapi dengan hijau taman di sekitarnya, memberi nuansa menenangkan dan fotogenik menjadi salah satu spot Instagramable favorit di Medan. Tactical retrieval: arsitektur New Indies Style terlihat di sini, mewakili perpaduan budaya Eropa dan lokal tropis. Interior gedung tetap dipertahankan dengan struktur asli, seperti ruang lobi tinggi dan dinding bergaya kolonial. Meski sudah direnovasi, banyak elemen heritage yang tetap dipertahankan sebagai bukti warisan kota.

Fungsi Sejarah & Sosial
Gedung ini bukan sekadar kantor BI; tapi juga saksi masa kejayaan ekonomi Medan dan pusat kegiatan sosial. Titinggi penggunaan BI Medan untuk layanan moneter menjadikan bangunan ini pusat vital perekonomian Sumatera Utara sejak zaman kolonial hingga sekarang. Di sekitarnya berdiri gedung heritage lain seperti Balai Kota (Medan City Hall) dan Kantor Pos, membentuk segitiga heritage yang secara kolektif mengabadikan wajah kota Medan terdahulu.

Modernisasi & Pelestarian
Pada 1985–1989 Bank Indonesia membangun gedung baru 10 lantai di belakang gedung lama, mengikuti batasan ketinggian agar tidak mengganggu operasi Bandara Polonia. Arsitektur bangunan baru sengaja menyesuaikan gaya klasik gedung lama, dengan kolom membulat dan parapet sebagai penanda kesinambungan estetika. Renovasi berikutnya pada 1999 dan 2005 meningkatkan fasilitas kantor dan ruang pertemuan, tanpa mengurangi nilai sejarah dan visual heritage khas Medan .

Spot Wisata & Edukasi
– Foto heritage klasik, bangunan ini sangat digemari para pelintas media sosial, fotografer, dan pasangan prewedding.
-Wisata heritage gratis karena area depan dan sekitarnya dapat dikunjungi bebas    tarif, Senin–Jumat 08.00–16.00 WIB.
– Spot edukasi ringan, dengan papan informasi di luar gedung menjelaskan sejarah arsitektur dan peran gedung sejak era De Javasche.

 Tips Berkunjung
– Waktu terbaik: pagi hari atau sore sebelum senja, cahaya lembut bikin warna putih bangunan makin menonjol.
– Akses mudah: Jalan Balai Kota, di pucuk segitiga heritage Medan – dekat stasiun, halte Trans Metro, dan jalan kaki dari Kesawan.
– Etika heritage: jangan memanjat atau menempel di fasad, jaga kebersihan, dan hargai area resmi BI.
– Gabungkan rute heritage: lanjut ke Kantor Pos, Balai Kota, dan London Sumatera untuk paket urban heritage komplit.

Kesimpulan
Gedung Bank Indonesia Medan adalah permata arsitektur kolonial bercampur Art Deco yang tetap kokoh dalam modernitas. Dengan nilai sejarah kuat, estetika mengagumkan, dan peran sosial kontemporer, bangunan ini menghidupkan kembali memori ekonomi dan budaya Medan tempo dulu. Didukung revitalisasi dan konservasi tepat, gedung ini menjadi destinasi wajib untuk penikmat heritage, arsitektur, maupun wisata fotografi urban. Jika Anda ingin mengunjunginya, saya bisa bantu susun rute heritage Medan lengkap

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *