Pentingnya Menjaga Lisan dari Perkataan yang Tidak Baik

By | 15 Agustus 2025

Manusia diciptakan dengan akal dan lisan sebagai anugerah besar dari Tuhan. Lisan, sebagai alat komunikasi utama, memiliki kekuatan yang sangat besar. Dari lisan, seseorang bisa membangun perdamaian, menyemai kebaikan, dan mempererat silaturahmi. Namun, dari lisan juga bisa muncul keburukan seperti fitnah, kebencian, dan perpecahan. Oleh karena itu, menjaga lisan dari perkataan yang tidak baik adalah bagian penting dari akhlak dan kepribadian yang mulia.

Dampak Perkataan yang Tidak Baik:
Perkataan yang tidak baik tidak hanya menyakiti hati orang lain, tapi juga bisa membawa dampak sosial yang luas. Fitnah, ghibah (menggunjing), mencela, atau berkata kasar bisa merusak hubungan antarindividu, menghancurkan reputasi seseorang, bahkan menimbulkan konflik dan permusuhan.
Selain itu, kebiasaan berkata buruk bisa mencerminkan hati dan pikiran yang negatif. Hal ini dapat merusak citra diri seseorang, baik di mata manusia maupun di hadapan Tuhan. Dalam ajaran agama, terutama Islam, menjaga lisan adalah tanda keimanan dan ketakwaan seseorang.

Etika Menjaga Lisan dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Berpikir Sebelum Berbicara
Jangan terburu-buru dalam menyampaikan sesuatu. Pikirkan apakah kata-kata itu benar, baik, dan bermanfaat.
2. Hindari Ghibah dan Fitnah
Membicarakan keburukan orang lain di belakangnya atau menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya adalah perbuatan tercela.
3. Gunakan Kata-Kata yang Menyejukkan
Biasakan berbicara dengan sopan, santun, dan penuh empati, terutama dalam menghadapi perbedaan pendapat.
4. Kendalikan Emosi
Saat marah atau kecewa, sebaiknya menahan diri untuk tidak berkata kasar. Emosi sesaat bisa membuat seseorang menyesali kata-katanya seumur hidup.

Penutup: 
Menjaga lisan adalah cerminan dari kedewasaan dan kematangan spiritual seseorang. Perkataan yang baik bisa menjadi sedekah, sementara kata-kata buruk bisa menjadi dosa. Oleh karena itu, mari kita mulai membiasakan diri untuk berkata yang baik dan bermanfaat, serta menahan diri dari perkataan yang bisa menyakiti orang lain. Dengan menjaga lisan, kita telah turut menciptakan lingkungan yang damai, harmonis, dan penuh kebaikan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *